Written by Wilma Zulianti
|
Thursday, 21 November 2013 15:29 |
Halo Jong Sarae! Setelah tulisan kami sebelumnya yang membahas tentang sejarah Art Deco di dunia, kali ini kami akan mengulas bagaimana ceritanya seni tersebut bisa ada di Indonesia. Setelah perang dunia I, Hindia Belanda masuk ke Indonesia. Melalui pemerintahannya saat itu, mereka membangun beberapa gedung arsitektur yang bergaya Art Deco di Indonesia. Tujuan pembangunan pertama gedung gedung tersebut adalah di Ibu Kota. Bandung, adalah calon Ibu Kota Indonesia di masa itu. Oleh karena itu, mengapa lebih banyak bangunan bergaya Art Deco di Bandung daripada di Jakarta.

Gedung Hotel Savoy Homan, Bandung

Gedung Hotel Preanger, Bandung
Masih banyak sekali contoh contoh bangunan Art Deco yang ada di Kota Bandung. Dan bagaimana inspirasi Art Deco dapat dituangkan kedalam sebuah batik? Tunggu ulasan kami selanjutnya Jong Sarae :) |
|
Wednesday, 02 October 2013 09:56 |
Dear Jong Sarae, Batik sudah menjadi Budaya nenek moyang kita sejak dulu, namun sejak 2 Oktober 2009 bertepatan dengan diakuinya Batik sebagai "Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity" oleh UNESCO, maka 2 Oktober ini pula ditetapkan menjadi Hari Batik Nasional. Lazuli Sarae, dengan local value modern spirit-nya turut melestarikan Batik dengan mengemas dan menampilkannya dalam gaya modern, mengaplikaskan teknik Batik tradisional ke atas material Denim, sehingga menghasilkan varian tekstil dan gaya busana (fashion) yang baru. Modern looks with character and cultural value. Special untuk memperingati dan mengapresiasi Hari Batik Nasional ini, kami memberikan penawaran khusus untuk Jong Sarae semuanya :
Silahkan pilih Batik on Denim nya pada tautan berikut : Promo Hari Batik Nasional 2013 Tampil menarik, unik dengan Batik!
“Selamat Hari Batik Nasional!"
|
Written by Wilma Zulianti
|
Wednesday, 18 September 2013 12:24 |
Halo Jong Sarae, Ada yang penasaran bagaimana ceritanya sebuah seni Art Deco bisa diimplementasikan pada produk Batik on Denim? Kami akan mengulas cerita tersebut kedalam 3 tulisan berseri ini. Simak terus ulasan kami ya, Jong Sarae!
Art Deco yang secara harfiah dapat diartikan sebagai 'seni dekoratif' ini adalah salah satu desain seni visual yang berpengaruh pertama kali di Prancis selama abad 1920an. Walaupun seni tersebut sangat berpengaruh pertama kali di Prancis, namun bangunan pertama yang menyerap seni tersebut ada di Amerika. Pada masa setelah perang dunia I itu disebut juga sebagai 'the roaring twenties'. Seni ini adalah gaya eklektik yang menggabungkan motif kerajinan tradisional dengan motif kraf dan mesin umur material. Gaya ini sering ditandai dengan warna yang kaya, bentuk geometris tebal, dan ornamen mewah.
Sejarawan Bevis Hillier mendefinisikan Art Deco sebagai "gaya modern yang tegas, yang mengarah ke simetri daripada asimetri, dan kepada bujursangkar daripada lengkung. Selain itu juga, merespon tuntutan mesin dan bahan baru dan persyaratan produksi massal".
Selama masa jayanya Art Deco diidentikan dengan mewah, glamour, kegembiraan, dan iman dalam kemajuan sosial dan teknologi. Beberapa contoh bangunan yang memiliki unsur Art Deco adalah;

Chrysler Building in New York City (Kiri) dan Miami Beach Building, USA (Kanan)
|
Read more...
|
Written by Wilma Zulianti
|
Wednesday, 18 September 2013 11:55 |
Hallo Jong Sarae, sekarang ini, fenomena denim banyak sekali kita temui. Oleh karena itu, kami ingin mengulas sedikit cerita tentang serba serbi Denim.
Denim adalah sebuah nama bahan yang pertama kali di temukan di kota Prancis dengan nama Nimes. Awalnya bahan ini disebut Serge de Nimes, lalu kemudian dipersingkat menjadi denim (de Nims). Denim adalah material kain yang kuat terbuat dari katun twill. Yang membedakan denim dengan bahan katun lainnya adalah teknik menganyam benang yang berbentuk diagonal.
Tekstur denim sendiri menyerupai karpet namun lebih tipis dan halus. Pada saat pertama kali diciptakan, denim hanya memiliki satu warna yaitu indigo. Namun seiring berkembangnya zaman, dibuatlah warna-warna lain seperti hitam, abu-abu, putih khaki, dan warna-warna terang di antaranya pink, hijau dan biru terang.
Tak hanya berbeda dari bentuk anyaman nya saja, jenis jenis denim pun dibedakan menjadi beberapa jenis lagi.
|
Read more...
|
Written by Wilma Zulianti
|
Wednesday, 18 September 2013 11:38 |
The story of Aosan, Inspirasi dari kota Suwon. The Story of Aosan adalah nama koleksi terbaru dari Lazuli Sarae. Koleksi terakhir ini, mendapatkan inspirasi karena adanya kerjasama bilateral antara Bandung dengan kota Suwon, Korea Selatan pada bidang pendidikan seperti pertukaran pelajar, olahraga seperti olimpiade, dan pertukaran budaya.
Mengenai kerjasama bilateral, Bandung-Suwon sudah memulainya sejak tahun 2011 dengan program pertukaran pemuda dari inisiatif Suwon Youth Foundation yang mengirimkan delegasi pelajar/mahasiswa ke Kota Bandung. Sampai sekarang pun, kerja sama pertukaran pemuda ini masih berlangsung. Hubungan yang baik antar dua negara ini juga tergambar dengan dibangunnya monumen di kedua kota, Monumen Suwon di JI. Merdeka Kota Bandung dan Monumen Angklung di Jalan Sister City Kota Suwon.
|
Read more...
|
|
|
|
|